Sebenarnya apa saja yang perlu dijaga apabila sekolah offline atau tatap muka mulai dilakukan?
Tentunya sebelum anak benar-benar masuk sekolah tetap diingatkan tentang prokes. Terutama untuk anak TK dan SD ya. Walau mungkin mereka sudah biasa diajak jalan-jalan dan tentunya ada prokes yang harus mereka patuhi, namun tentu berbeda dengan saat harus melepas mereka di Sekolah.
Bertemu teman, bermain bersama, makan bersama, tentu tak lagi sama dengan sebelumnya. Masker yang harus selal digunakan, makan tanpa perlu sharing, selalu mencuci tangan. Alhamdulillahnya sekarang mulai ada kabar bahwa vaksin mulai bisa diberikan untuk anak tingkat SD. Ini tentu menambahkan perlindungan yang dibutuhkan.
Namun apakah hanya itu?
Tentu yang terpenting adalah meningkatkan imuitas anak. Ya, selain vaksin tentunya kesehatan anak sendiri haruslah dijaga. Memberikan makanan yang sehat tentu mengajak anak untuk mengatu jadwalnya antara belajar, bermain dan istirahat yang baik, agar ketahanan tubuhnya bisa tetap baik.
Asupan untuk anak mungkin cukup dengan gizi seimbang, namun terkadang anak ada saja sayur atau buah yang dia tidak suka. Walau mungkin kita merasa sudah memberikan asupan yang baik, namun jika saya menambahkan beberapa suplemen pada anak.
Jika anak dalam keadaan sehat, maka saya menghindari memberikan suplen berupa tablet/pil seperti vitamin yang dijual bebas. Saya lebih memilih memberikannya suplemen berupa madu. Ada beberapa suplemen alami lain, namun madu ini adalah salah satu suplemen yang bisa dikatakan paling mudah mendapatkannya.
Jika dulu minum sesendok madu hanya sesekali saja, sejak pandemi ini minum madu menjadi kegiatan rutin tiap pagi setelah sholat subuh jamaah, atau saat sahur jika puasa.
Selain itu, karena saya tinggal di Surabaya dan rasanya walau musim hujan pun rasa gerah itu kayanya masih tetap ada, terlebih lagi kalau cuaca sedang panas-panasnya ya, minum minuman dingin itu rasanya menjadi sebuah kebutuhan. Selain banyak minum air putih, saya sering juga membuat minuman seperti jus buah atau membuat minuman dari potongan buah. Nah madu ini saya gunakan sebagai pengganti gula. Selain rasanya menjadi tidak terlalu manis tentunya akan lebih menyehatkan.
Madu yang saat ini saya gunakan adalah madu Oggu. Madu yang merupakan salah satu hasil produksi dari sebuah UMKM di Sidoarjo. Dekat toh dari Surabaya, jadi kalau kehabisan kalaupun pesan, menunggu datangnya tidak perlu lama.
Madu Oggu ini ada beberapa jenis Mallifera Raw Honey, Mallifera Bee Pollen Honey, Dorsata Wild Forest Honey, Trigona Raw Honey, dan Superfood Honey. Setiap jenisnya sudah teruji secara khasiat dan kemurniannya di laboratorium terakreditasi.
Saya menggunakan yang Mallifera Raw Honey, dan rasanya tidak terlalu manis, lebih kearah lembut banget, begitu juga dengan aromanya. Jadi anak-anak suka, karena mereka cenderung tidak terlal suka makanan apabila terlalu manis. Dan ya, ketika dicampurkan pada minuman pun rasanya tidak terlalu menyengat jadi bisa lebih enak dalam menikmatinya.
Memberikan anak-anak madu ini, salah satu bentuk ikhtiar untuk tetap menjaga sistem imun pada anak. Berharap dengan demikian kondisi mereka bisa beradaptasi dengan kegiatan di sekolah nantinya.
Saya ingat bagaimana dulu, sebelum pandemi jika satu anak dalam kelas terkena flu maka bisa dipastikan akan menjalar, satu demi satu anak akan ijin secara bergantian. Flu biasa mungkin cukup dengan istirahat ya, lah kalau sekarang ini bukankah jadi sedikit menakutkan?
Memberikan madu pada anak sebagai suplemen juga bisa membuat anak tidak mudah tertular penyakit, loh. Karena bisa dikatakan dulu anak-anak saya jarang banget ijin sekolah karena sakit, apalagi sampai bergilir dengan teman-temannya.
Madu Onggu ini memiliki beberapa varian, jika kamu mau tahu lebih lengkapnya bisa langsung klik https://maduonggu.com atau bisa juga kunjungi instagramnya.
Wah jadi pengen cobain Madu Onggu ini deh, karena baca reviewnya mba Inge
ReplyDeletekadang minum madu tuh manisny eneg.. kayaknya mellifera raw honey engga ya mba. senapsaran deh, sebab aku penggemar madu juga
ReplyDelete