Beberapa hari yang lalu, saya sempat membahas tentang apa
yang saya dapat saat datang diacara KopDar Investarian kedua yang diadakan oleh
Manulife, yaitu salah satunya adalah tentang dana darurat.
“Yah, kita punya dana darurat nggak sih?”
“Punyalah, kaya beberapa tabungan atas nama anak itu,
kemudian asuransi Jiwa di bank XXX itu.”
“Kayanya nggak cukup deh, Yah. Kemarin itu kata bapak Legowo
yang dari Manulife, dana darurat itu paling nggak 6x gaji dan gak boleh
diutak-atik.”
Dari percakapan itu, mulai deh kita hitung berapa dana yang
harus tersimpan untuk setiap rencana jangka pendek dan menengah yang harus kita
sisihkan tiap bulan.
Dan ketika mendapati hasil dari penghitungan perencanaan
keuangan itu, sempet melongo. Hah, sebanyak itu? Sanggup?
Saat itu kadang saya merasa, kenapa kok mengenal begini ini
baru sekarang ya? Tapi, ya syukuri saja bisa kenal sekarang daripada tidak sama
sekali kan.
Nah dalam kopdar investarian kemarin, banyak banget
pelajaran yang didapatkan. Selain sedikit mengulang dari materi yang sudah
didapatkan dari pertemuan sebelumnya, kali ini diajarkan tentang merencanakan
keuangan.
Baca juga : Bekal untuk duo bocah, juga hari tua.
Kami mungkin sudah mulai sedikit merencanakan keuangan, namun masih salah dalam memilih cara penyimpanan uangnya. Kami hanya memilih tabungan dan asuransi. Dimana tabungan tergerus oleh inflasi, sedang asuransi tentu merupakan dana yang tidak bisa diambil sewaktu-waktu bila dibutuhkan, kalaupun bisa biasanya akan terkena biaya tambahan.
Jadi , apakah salah jika kita memilih menabung atau memiliki asuransi?
Tentunya tidak, tapi akan menjadi salah jika kita hanya memilih meletakkan simpanan kita dalam bentuk tabungan. Sedang asuransi, tentunya kita tahu bahwa dananya tidak bisa diambil sewaktu-waktu ketika kita membutuhkan.
Reksadana adalah pilihan lain jika ingin menyimpan uang, karena keunggulan reksadana adalah
1. Fleksibel :: banyaknya pilihan produk sesuai kebutuhan investasi
2. Liquid :: bisa dicairkan kapan saja tanpa jangka waktu
3. Aman :: terdaftar dan diawasi oleh OJK
4. Bebas Pajak :: hasil investasi dari Reksa Dana tidak dipotong pajak
5. Terjangkau :: bisa memulai invetasi dari Rp. 10.000 !!
2. Liquid :: bisa dicairkan kapan saja tanpa jangka waktu
3. Aman :: terdaftar dan diawasi oleh OJK
4. Bebas Pajak :: hasil investasi dari Reksa Dana tidak dipotong pajak
5. Terjangkau :: bisa memulai invetasi dari Rp. 10.000 !!
Jika di kopdar investarian pertama dikenalkan pada Reksadana, dan kali ini dikenalkan dengan beberapa jenis Reksadana, yaitu Reksadana Pasar Uang dan Reksadana Pendapatan Tetap.
Sedikit tentang perbedaan Reksadana Pasar Uang dengan Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana Pasar Uang prinsipnya adalah low risk - low return, resikonya memang rendah tetapi keuntungan yang didapatkan pun relatif kecil. Reksadana ini cocok bagi mereka yang ingin mulai mencoba berinvestasi, juga bagi yang ingin berinvestasi untuk kebutuhan mendesak, biasanya dalam kurun waktu 1-2 tahun.
Sedangkan Reksadana Pendapatan Tetap sedikit diatas Reksadana Pasar Uang, tetap tergolong aman walau ada pergerakan naik turun tetapi tidak begitu signifikan, atau middle risk - middle return. Biasanya jenis Reksadana ini digunakan untuk berinvestasi dengan hasil yang dapat digunakan masih diatas 3 tahun.
Jadi mari kita melihat kembali contoh perencanaan keuangan saya dan suami.
Diatas adalah tabel penghitungan untuk rencana kedepan bersama suami, setelah tentunya ada yang tarik ulur. Seperti kapan mau berwisata, berapa dananya. Kemudian melihat lagi berapa sih dana perbulan yang harus disisihkan.
Tarik ulur itu tentunya karena memperhatikan apakah pendapatan yang masuk cukup untuk kebutuhan bulanan jika sampai ada dana yang harus disisihkan sebesar itu setiap bulannya.
Dengan melakukan perencanaan ini, tentunya semua keinginan kini tak sekedar khayalan tapi bisa menjadi satu mimpi yang nantinya dengan berinvestasi memiliki jalannya untuk terwujud menjadi kenyataan.
Hal yang paling perlu dipahami dalam mulai berinvestasi adalah dengan tidak menjadi spekulan, dimana melakukan banyak pembelian ketika nilai investasinya meningkat, namun ketika nilai investasinya menurun menjadi ketakutan dan melakukan penjualan. Karena hal tersebut juga bisa membuat akhirnya kapok untuk berinvestasi. Yang terpenting adalah disiplin pada tujuan awal, tidak mudah terpancing dengan naik turunnya investasi.
Hal yang paling perlu dipahami dalam mulai berinvestasi adalah dengan tidak menjadi spekulan, dimana melakukan banyak pembelian ketika nilai investasinya meningkat, namun ketika nilai investasinya menurun menjadi ketakutan dan melakukan penjualan. Karena hal tersebut juga bisa membuat akhirnya kapok untuk berinvestasi. Yang terpenting adalah disiplin pada tujuan awal, tidak mudah terpancing dengan naik turunnya investasi.
Jadi, selain menabung masukkan investasi dalam perencanaanmu yang bisa menjadi kendaraan untuk mewujudkan mimpi di masa depan.
Kayaknya Reksa Dana itu lebih menguntungkan za dibandingkan tabungan konveni
ReplyDelete