Meninggalkan anak.

Saat sudah menikah, terlebih kemudian punya anak, rasanya hal yang paling jarang saya lakukan adalah jalan sendiri. Entah itu sekedar jalan-jalan atau menghadiri acara. Selalu datang dengan formasi lengkap, bahkan untuk acara kopdar. Rasanya udah paham semua kalau saya ikut, ya bawanya rombongan.

A post shared by inge (@noninge) on Sep 21, 2017 at 5:57am PDT

Nah, sejak anak sekolah mulai nih bisa jalan sendiri. Atau berangkatnya tetap rombongan tetapi pisah kegiatan. Saya sendiri dengan kegiatan saya sedang suami mengajak anak-anak untuk ketempat lain. Karena berawal kemana-mana rombongan, jadinya pada heran kalau saya sendirian. Dan awalnya, saya sendiri merasa kurang sreg loh jalan sendirian.

Sekarang, malah saya pernah beberapa kali meninggalkan anak di rumah bersama ayah mereka saja. Awalnya, sehari sebelum berangkat kadang sayanya masih galau, jadi nggak nih berangkat. Hahahaha. Bukan nggak percaya sama ayahnya tapi saya tau anak-anak jarang banget pisah sama saya. Dan bener aja, pertanyaan yang mereka ajukan saat saya pulang langsung bejibun.

Kata suami, wah... sambutannya buat ibunya lebih heboh ya.

Hahaha, ya iya lah... karena kalau ayahnya kan sudah biasa ditinggal kerja, jadi mereka lebih woles. Kata suami ini juga jadi latihan buat anak-anak gimana kalau nggak ada ibunya, walau tetap ada ayahnya yang mengawasi.

Akhirnya, sedikit merasakan galaunya para ibu bekerja... saat akan meninggalkan rumah, juga senangnya mereka saat menerima sambutan dari buah hati.

Salut lah saya sama mereka! Saya kalau suruh jalani tiap hari mungkin nggak akan sanggup. Hahaha.