Saya sebenarnya sudah beberapa kali punya keinginan menuliskan tentang hal ini,tetapi karena satu dan lain hal selalu tertunda. Dan kemarin ketika di salah satu social media saya diingatkan tentang posting saya beberapa tahun lalu, rasanya pas dijadikan bahan untuk tulisan ini.
Itu posting saya kala itu. Ketika saya memperkenalkan tentang maaf kepada Ziandra dan Zianka. Karena anak-anak memiliki jarak umur yang relatif dekat penerapannya pun bisa dilakukan antar mereka berdua. Tapi apakah cukup sampai disitu?
Apakah cukup, ketika melakukan kesalahan (baik sengaja atau tidak sengaja) lalu meminta maaf dengan tulus yang ditunjukkan dalam bentuk berjabat tangan dan atau kemudian berpelukan?
Ya, untuk seumuran Ziandra kala itu 2-3tahun rasanya penanaman itu cukup. Tetapi semakin beranjak besar pastinya nggak cukup sampai disitu. Saat itu pemahaman mereka, berbuat salah kemudian minta maaf, sudah. Namun penanaman tentang maaf dan memaafkan tidak cukup sampai disitu.
Beberapa waktu lalu Ziandra ketika bermain dalam rumah, tanpa sengaja saat berlari menabrak barang yang sedang ditata oleh adiknya. Dia langsung berjabat tangan dengan adiknya, meminta maaf. Namun beberapa saat kemudian hal tersebut berulang. Nah, saat itulah pengenalan tentang apa sih maaf itu sebenarnya tercipta. Meminta maaf itu bukan hanya agar Adik nggak marah atau nangis karena mainannya jadi berantakan, tetapi kalau sudah meminta maaf ya jangan diulangi lagi.
Ziandra mengangguk indikasi mengerti, tetapi saya tetap memberi contoh lain. Supaya pemahamannya lebih luas.
Saya : "Misal Ibu cubit mas Ziandra, sakit kan? Terus ibu minta maaf, boleh?"
Ziandra : mengangguk dua kali (adiknya ikutan disebelahnya) artinya, ya sakit dan boleh minta maaf.
S : "Laaah ibu kan sudah minta maaf, Mas mau nggak kalau ibu cubit lagi, toh nanti minta maaf lagi"
Z : Dia diam sejenak, berpikir. Kemudian menggelengkan kepala?
S : "Loh kenapa kok geleng?"
Z : "Nggak mau dicubit lagi."
S : "Kan nanti minta maaf"
Z : "Nggak mau, sakit."
S : "Nah... Jadi walau mas sudah minta maaf dan bisa minta maaf lagi, tapi mas harus berusaha buat nggak ngulangi lagi kesalahannya. Kan gak enak cubit, maaf ya, cubit, maaf ya... Gitu terus"
Z : Iya.
Dilain kesempatan ada saatnya saya mendapat kesempatan menjelaskan tentang memaafkan. Jika meminta maaf itu harus dengan usaha tidak mengulangi, kalau memaafkan tandanya memberikan ampun dengan tanda tidak lagi marah atau menangis atau mecucu. Hahaha. Ya, terkadang anak-anak walau sudah memaafkan tetapi kalau masih ngeganjel dihati ya mecucu. Kok anak-anak, yang besar kadang masih juga
Step by step pemahaman kata maaf ke si kecil trus ningkst ya mb ing, point terakhir penting bgt, yakni abis nglskukan kesalshan, minta maaf, n catet syukur2 ga keulang lg
ReplyDeleteDan jujur saja aku sudah umur segini masih rada kaku dan gengsi untuk minta maaf. 🙈
ReplyDeleteOoo... gitu yah caranya membuat anak paham tentang maaf. Pelajaran bagus nih. Mudah-mudahan kalo udah punya anak nanti, jadi orang tua yang baik dan bisa jadi panutan.. :D
ReplyDeleteanak-anak ya...
ReplyDeletejadi inget kemaren 'ditarget': dimaafkan atau tidak???? (1000 kali)
Nah ini, akhir2 ini Kaina mudah sekali bilang maaf. Aku kasih pemahaman juga agak bingung. Maaf itu adalah permohonan dan tidak ada pengulangan. Jadi nggak boleh ngulang kesalahan. Minta maaf klo memang salah. Tapi klo memaafkan, nggak perlu nunggu orang lain until minta itu. Duh riweh 😂😂 moga anak2 Kita ngerti yaa non
ReplyDelete