Permainan baru

Sejak anak-anak libur sekolah, saya coba perkenalkan permainan baru... erm... sebenarnya sih permainan lama ya, tapi buat mereka pastinya rasa baru. Hehe. Mainan pertama yang saya perkenalkan adalah ular tangga.

Ular tangga, permainan yang cukup simple tapi banyak hal bisa dipelajari.

Simple karena ya permainannya sebatas melempar dadu kemudian menjalankan pion sesuai angka yang tertera di dadu, kemudian kalau bertemu tangga ya naik kalau bertemu ekor ular ya turun.

Tapi setelah bermain satu dua kali ternyata banyak loh yang bisa didapat dari permainan ini. Seperti harus bersabar kalau terus menerus mendapatkan angka di dadu bernilai kecil (satu atau dua) sedang lawan mainnya dapetnya angka besar mulu, terlebih kalau dapet angka enam bisa jalan lagi. Harus bener-bener sabar ketika setiap kali melempar dadu ketemunya ekor ular mulu. Ya, memang pelajaran paling banyak dalam permainan ini adalah uji kesabaran. Hahahaha.

Ziandra yang saat pertama kali main bisa menang, langsung pingin main terus. Namun ketika permainan ke dua atau ke tiga dia sering terkena ekor ular sedang lawan mainnya sering dapet angka enam sempet mutung sampe nangis.

Menenangkan, tapi permainan tetap jalan walau dia sudah nggak mau main lagi. Tapi endingnya dia tetep penasaran dan ikutan main lagi. Hingga akhirnya ketika dia mulai bisa menguasai diri, dia bisa mengalah keadiknya, ketika mereka bermain beruda sudah nggak perlu suit dia mempersilahkan adiknya main duluan, atau misal adiknya dapet nomer kecil atau dapet ekor ular terus dia ngebolehin adiknya mengulang. Ya... mungkin pikirnya daripada dia nggak dapet lawan main kali ya... hahaha.

Permaian kedua yang saya kenalkan adalah dakon atau beberapa teman mengenalnya dengan sebutan congklak.

Permainan ini juga cukup simple dan juga banyak melatih kesabaran, selain itu juga melatih motorik kasar mereka. Simple karena mereka cukup mengambil biji yang ada dibidak mereka dan menjalankan satu persatu bijinya. Melatih kesabaran ketika lawan main, nggak kunjung mati langkah atau ketika baru mulai jalan eh udah mati langkah sendiri. Melatih motorik kasar ketika mereka mulai mengambil biji dan harus digenggam kemudian dikeluarkan lagi satu persatu.

Sementara dua permainan itu yang saya kenalkan, untuk monopoli rasanya masih terlalu ribet untuk mereka, begitu juga dengan halma.

Mungkin sahabat ada rekomedasi permainan, lumayan mengalihkan anak dari gadget atau TV, juga meningkatkan bonding karena orang tua juga bisa ikutan bermain sambil nostalgia, hahahaha.