Yang berbeda di tahun ini.

Saya, pernah merasakan puasa sendirian. Ya, dalam satu rumah yang puasa hanya saya sendiri. Itu duluuuu ketika masih bujang dan awal saya memeluk islam. Sedih? Nggak juga sih, karena saya toh juga nggak pernah merasakan puasa berkumpul dengan keluarga yang semuanya berpuasa. Jadi ya, biasa aja. Saat itu, saya sering berbuka di masjid Jamik. Karena di Malang masjid Jamik letaknya ditengah kota, kadang saya berangkatnya lepas ashar. Yaaaa... jalan-jalan dulu, kemudian mendekati magrib saya baru ke Masjid. Bawa bekal sendiri, nggak yang ikut berebut takjil yang disediakan masjid, paling kalau yang dibagikan oleh pengurus masjid baru deh kebagian. Hehe.

Kemudian, setelah menikah... keseruan puasa adalah saat menyiapkan hidangan berbuka. Pengen buat ini itu, eh tapi badan lemes hahahaha, berujung dengan beli deh. Sejak menikah saya justru nggak pernah berbuka di masjid. Berbuka di rumah baru berangkat ke masjid setelah mendekati sholat isya. Dan kegiatan ke masjid terhenti sejenak sejak punya anak. Hingga tahun ini.

Tahun ini, kegiatan ke masjid masih sedikit jarang. Menyesuaikan jadwal kerja suami, karena saya sendiri nggak memungkinakan bawa dua anak sendiri ke masjid. Bukan karena apa, toh mereka sudah besar dan bisa diajak jalan kaki ke masjid. Cuman mereka kalo berdua dan hanya ditemani saya atau suami seorang agak sedikit susah diatur. Sebelum sholat anteng, tapi ketika orang mulai sholat... eh asyik cekikikan berdua. Hihihi, endingnya nggak ke masjid kalo saya atau suami gak bisa ke masjid. Masih jadi PR nih, mengenalkan adab ketika berada di masjid.

Hal yang berbeda di tahun ini adalah Ziandra dan Zianka sudah mulai belajar puasa. Awalnya baru mau mengenalkan ke Ziandra, secara dia sudah mau 6 tahun sedang adiknya baru 4 tahun. Tapi, kalau adik nggak puasa maka makin besar godaan buat masnya. Jadi saya coba sekalian deh ke adik. Ternyata mereka berdua, bisa!  Walau masih sebatas puasa sampai Dhuhur kemudian makan dan sambung puasa sampai magrib. Hahaha.

Ah ya, pembelajaran puasa ini tetap seperti belajar yang lainnya, tanpa ada paksaan. Mereka mau mencoba karena sebelum puasa sering nonton dvd upin ipin yang bertema puasa. Awal-awal masih lupa dengan sering buka kulkas untuk minum, saya sih tinggal ingatkan "eh, puasa donk" dengan nada seperti susanti di film upin ipin saat diajak mei mei main masak-masakan.

Jadi kegiatan baru di bulan puasa kemarin adalah bangunin anak sahur, cukup dengan nyalain dvd upin ipin, setelah beberapa saat pasti langsung bangun. Alhamdulillah makan sudah nggak perlu disuapin, jadi bisa makan bersama. Saat buka puasapun sedikit lebih ribet, karena masing-masing anak punya keinginan menu berbuka sendiri. Kalau mas Ziandra suka dengan martabak mie, sedang adik suka dengan lumpia.

Dulu dan sekarang, mungkin berbeda tapi masing-masing bawa kenangan bahagia tersendiri.