Ziandra dan bercerita.

Beberapa post terakhir saya bercerita tentang Zianka, lalu bagaimana kabar Ziandra?

Alhamdulillah baik, sudah nggak ada acara mogok sekolah. Walau masih mogok ngaji di musollah kampung tapi masih rutin ngaji dan disimak ayahnya atau saya tiap usai magrib.

Seperti yang mungkin saya ceritakan, Ziandra ini tipenya pendiam. Kalau nggak dipancing cerita maka dia nggak akan banyak cerita. Jadi emaknya ini kudu kepoin terus anaknya.
Tapi beberapa waktu belakangan saya punya satu cara buat dia mau cerita tanpa ditanya atau dikepoin dulu, yaitu dengan minta adiknya cerita.

Hahahaha, namanya bocah ya... pasti kalau liat saya perhatian banget sama cerita adiknya, pasti dia juga pengen lah diperhatikan jadinya deh begitu adiknya selesai cerita dia akan langsung gantian cerita. Atau kalau nggak dengarkan percakapan adik dan mas deh, dia bisa lebih terbuka tanpa ditanya ke adiknya. Dia ingin tunjukkan keadiknya dia tahu hal baru. Hahaha.

Selain hal itu, ada hal yang coba saya gali dari Ziandra. Masih dimasalah bercerita.

Ziandra yang sudah mulai menyelesaikan baca beberapa buku, masih kebingungan untuk menceritakan kembali. Sepertinya dia merasa kalau bercerita kembali itu kudu plek ketiplek dengan apa yang dibacanya. Nah, ini mungkin kesalahan saya kalo ngedongeng ya baca plek ketiplek text yang ada. Hanya di bedain di intonasi atau model suara aja.

Ziandra beda dengan adiknya yang dari kecil biasa ngarang indah bercerita dari gambar yang dia lihat.

Tetep kok mak, semua ada krang lebihnya masing-masing.

So, sekarang PR saya mulai ajari Ziandra untuk menceritakan kembali sebuah isi buku. Ada beberapa cara terpintas dibenak... nanti lah ya, pan kapan saya share kalau sudah saya terapkan ke Ziandra. 😌😌