Kalau dibaca sekilas, memang ada unsur menanggapi anak-anak yang berantakin buku saat bazar berlangsung. Tapi kalau dibaca dengan seksama, sebenarnya yang disoroti lebih pada orang tuanya bukan anak-anak. Walau, ya saya kurang setuju juga dengan alasan "namanya juga anak jadi wajar doooonk..."
Mewajarkan tindakan yang salah karena kebanyakan memang melakukan hal yang sama, oh... no no no.
Saya pernah bercerita tentang anak-anak yang saya ajak ke bazar buku impor yang diadakan di Surabaya, walau nggak detail tapi beberapa teman sempat bertanya. "Anak-anakmu kan seneng buku, tapi kenapa bisa anteng dan gak antusias gitu waktu diajak ke bazar??"
Mereka bukan nggak antusias, tapi waktu itu... saya yang minta mereka duduk anteng dipojokan dan saya yang ngiter nyari buku. Beberapa kali pastinya saya mondar mandir nengokin dua bocah saya, walau saya tau di dekat mereka kebetulan penjaga eskalator yang pasti ikut jagain. Mereka nurut karena saya kasih mereka buku yang memang kondisi gak disegel buat mereka buka-buka. Mereka udah antusias bukain buku yang saya kasih, artinya dah saya acc untuk dibuka-buka.
Itu yang saya terapkan ke anak-anak. Ke swalayan, mereka mungkin masuk langsung menuju rak jajanan tapi nggak langsung ambil, nunggu saya atau ayahnya. Begitu ada kami, mereka akan bertanya "boleh yang itu, Yah/Bu?" Kalau sudah dapet acc baru deh mereka ambil.
Begitupun di toko buku. Kadang kalau di toko buku yang biasa kami datangi maka mereka langsung ke rak buku anak. Sama seperti di swalayan, nunggu kami dan ketika sudah dpt acc baru deh ambil bukunya dan di lihat-lihat dalamnya. Juga biasakan mereka ambil buku yang memang sudah tidak segel, juga beri contoh dengan tidak membuka segel seenaknya.
Itu di tempat umum, tapi kebiasaan ini kadang jadi sedikit terkendala saat di rumah saudara. Tapi ya tetap terapkan aturan itu, kalau rumah saudara dekat maka awal-awal harus datang bersama orang tua, jangan langsung ditinggal. Harus dibiasakan dulu dia nggak akan ambil barang apapun, bahkan mainan atau makanan seenaknya. Kecuali ditawari.
Saya mengiyakan anak akan antusias di tempat baru, namun ya itu... kebiasaan dari rumah pasti akan terbawa kok. Dan jangan lepas anak tanpa pengawasan, dan jangan bosan mengulang nasihat tentang apa yang baiknya mereka lakukan dan yang nggak boleh mereka lakukan.
Dan satu hal, kalau msal anak akhirnya mengambil barang maka kemudian biasakan meletakkan kembali ke tempatnya. Kalau anak belum bisa patuh di setiap keadaan makaaaa ya tugas orang tua doooonk yang melakukan. Setidaknya itu juga bisa sebagai contoh.
Setuju dengan, "jangan biasakan anak-anak ambil barang seenaknya". Dulu aku merasa gitu, jadi pengen apa2 di ambil dan terpaksa ortu harus beli. Bisa buat pelajaran kelak kalau sudah saatnya jadi orang tua nih :)
ReplyDeleteSalam kenal ya :)
betul, anak2 juga harus diajarkan disiplin. Bukan hanya disiplin di rumah, di luar rumah juga harus disiplin
ReplyDeleteBener ya Mbak, anak itu peniru ulung makanya kita harus bisa memberi contoh dan belajar disiplin^^ semoga anaknya semakin gemar membaca buku
ReplyDeleteBuah tidak jatuh jauh dari pohonnya, kalau orang tuanya terbiasa mengacak-acak maka anaknya juga terbiasa mengacak-acak :D semua itu memang harus dimulai dari diri sendiri dan lingkup keluarga.
ReplyDelete2 bocil sama kayak aku, emang cuz ke stand jajanan klo ga etalase buku, tapi nanyak dulu ke pak su, yah boleh ga beli hueueueueuue
ReplyDeletededek ka kayak udah nyaman banget gitu delosorannya mbak :p
ReplyDeleteSetuju banget..Hehe
ReplyDeleteTergantung ortunya. Bkn masalah namanya jg anak2.. mereka Pinter banget kok ya klo diajarin
Anakku kalau diajak belanja juga gak langsung ngambil tapi nunjuk-nunjuk minta diambilin, terus habis itu ngotot kudu beli >,<
ReplyDeleteKadang aku sebel sih kalau ada anak yang gak teratur di tempat umum dan dibiarin aja sama ortunya, tapi karena punya ponakan yang tingkahnya luar biasa sampe ortunya lelah ngingetin jadi aku berusaha memaklumi. Mending aku yang pergi dari sana :D
Yup! Saya pun tidak selalu menyetujui kalimat, "Namanya juga anak-anak". Jadi terkesan seolah-olah apapun yang mereka lakukan masih boleh dan wajar. Padahal ada juga hal-hal tertentu di mana anak-anak pun harus belajar tentang disiplin dan lain sebagainya
ReplyDeleteMbak Inge kereeen. Melatih anak disiplin emang harusnya sedari dini ya Mbak, bahkan ke hal yang terlihat kecil sekali pun. Jika anak udah patuh terhadap aturan nanti juga akan terus terbiasa, menjadi kebiasaan baik. Anak kan ya mencontoh orang terdekatnya ya, ortunya yg utama.
ReplyDelete