Buku anak.

Hai... hai...

Kemarin ini, saya mampir ke beberapa sahabat blogger yang sedang mereview buku anak. Saya jadi ingat juga mau review buku anak. Waktu itu saya tulis sedikit tentang buku "Little Red Hen", dan Nita sang kodok buntel sempat berujar, "buku anak banyaknya in english, nih".

Benernya buku anakku banyakan yang bahasa Indonesia, tapi kenapa yang aku tuliskan banyakan buku yang berbahasa Inggris? Karena saat aku menulis itu, ya buku itu yang lagi demen dibaca anak-anak. Malah karena bahasa Inggris dan mereka jarang punya jadinya ada ketertarikan lebih.

Saya jadi ingat buku yang pertama saya beli buat Ziandra. Bukan buku baru, beli online di salah satu social media dan itu buku second. Tapi pastinya masih layak koleksi. Dan buku itu awal mereka mulai menunjukkan ketertarikan dengan buku.

Mereka suka buku itu, salah satu alasannya karena ada interaksi saat membacanya. Ya, ada pertanyaan yang bisa mereka jawab. Enggak peduli benar atau salah. Hahaha.

Saya ingat, dulu saat saya membacakan buku, saya sering menunjuk kata perkata yang saya baca, sebelum akhirnya melihat gambarnya. Dan anak-anak sempat meniru... ketika mereka "pura-pura" membaca. Mereka tunjuk kata perkatanya, walau apa yang mereka sebut pastinya gak sama dengan yang mereka tunjuk. Hahaha.

Buku ini masih saya simpan, karena buat saya pastinya masih perlu untuk anak-anak. Karena jika dulu mereka hanya mendengar cerita, saatnya nanti mereka akan bercerita tentang buku ini dan kemudian mengambil hikmah dari cerita yang mereka sampaikan. Karena sesimple apapun ceritanya, ada pesan dibalik setiap cerita.

Seperti dalam cerita "Lucunya Kelinci Ila".