Seorang teman sempat bertanya, "anak kecil sudah punya kegiatan rutin nggak sih?"
Kalau anak-anak saya sebelum dua tahun tentu nggak ada kegiatan rutin, paling hanya dibiasakan ketika sudah masuk waktu tidur, sudah harus di kamar dan tidak membawa mainan. Ziandra dan Zianka masuk paud ketika usia sekitar 2tahunan, Ziandra malah sebelum 2 tahun. Ya... seperti yang saya sering ceritakan, hal itu dilakukan karena Ziandra ketika itu punya keterlambatan dalam hal bocara.
Kemudian mereka baru mengenal ngaji, ketika Ziandra berusia 4tahun. Jadi kegiatan rutin selain paud ya ngaji. Sedang Zianka ya, otomatis karena ikut-ikut masnya sebelum 4tahun dia sudah mengenal ngaji.
Kalau sekarang ini, lebih tepatnya sejak Ziandra masuk TK, kegiatan rutin sudah mulai terbentuk.
Ziandra : Bangun pagi, subuhan - mandi - berangkat sekolah - pulang sekolah - makan jajanan - tidur - main - makan - ngaji - tidur.
Zianka : Bangun pagi, subhan - mandi - antar mas - main - makan - jemput mas - makan jajanan - tidur - main - makan - ngaji - tidur.
Nggak ada belajar?
Saya sih menganggapnya belajar di sekolah dari jam 7 sampai jam 12 itu sudah cukup, paling saya hanya bertanya tentang apa yang dia pelajari disekolah tadi. Ngaji juga Ziandra cuman simak Al-Qur'an
Ah ya, dan bermain itu pun bentuknya beragam... bisa sepedaan di depan rumah atau lapangan, hanya sekedar baca buku di rumah, atau bermain mainan yang ada di rumah, atau nonton dvd dll.
Penetapan itu apa selalu mulus?? Tidur siang tepat waktu, makan tepat waktu?
Tentu aja nggak, nggak semudah yang dibayangkan. Karena banyak faktor yang mempengaruhi. Yang pasti, saya (dan suami) berusaha mengenalkan rutinitas yang baik, yang nggak seenaknya aja. Misal ketika sudah jam 8.30 malam dan anak-anak tidak mau tidur, awalnya saya beri tahu... nanti kalau tidur terlalu malam, bangun paginya nggak enak... masih ngantuk, jadi males sholat, jadi males mandi, nanti sekolah ya terlambat.
Suatu kali pasti pernah ketika diberitahu tidak mempan, maka satu-satunya jalan saya biarkan. Bukan karena apa, terkadang anak biar merasakan sendiri akibat dari perbuatan. Selama itu masih dalam pengawasan kita. Dan ketika dia merasa nggak enaknya, untuk selanjutnya insyaAllah jadi mudah untuk diberitahu.
Iyas juga belum ada kegiatan rutin, masih dibebaskan :D tp waktu tidur dan makan paling yg aku buat rutin :D
ReplyDeleteYa, paling awal memang jadwal makan dan tidur... anaknya sih nggak merasa itu dirutinkan, tp kalo emaknya telaten enak di waktu gedhenya nanti... lebih gampang ngatur waktunya...
Deletebetul mba, mendisplinkan anak salah satunya tentang waktu tidur itu penting, supaya nantinya anak akan terbiasa. Saya punya tetangga yg anaknya kalau tidur jam 1 dini hari, bahkan jam 3 dini hari lho, padahal usianya masih 3 th menjelang 4 th. Mungkin karena awalnya tdk didisiplinkan waktu tidurnya.
ReplyDeleteBiasanya kebablasan waktu bayi ketika waktu tidur anak kebalik... susahnya nanti ketika anak mulai sekolah... walau mungkin bisa bangun paginya tapi kalo tidurnya nggak cukup juga g baik.
DeleteRutin tidur siang.. Jadi klo pergi ya pasti tidur mereka di jalan😆😆
ReplyDeleteMain pagi dan sore... Tapi ya main terus sih maunya anak2 iniii
Kegiatan anak kan emang intinya main mbak... Cuman kita mengemasnya aja, supaya g main yang sia-sia...
Deleteiya juga ya mbak kalo lagi males denger dan ngalamin sendiri nggak enaknya pasti balik deh ke kebiasaan awal :D
ReplyDeleteBelajar untuk mengenal akibat dari perbuatan dek... Hehe
DeleteDedek ziandra bongsor yak, idunge murip ibuknya huihui
ReplyDeleteJadi pada intinya nanti anak yang tanggung konsekuensi yak misal pas diberitahu nanti efek tidur malem gimana
Iya, bongsor dia... tp anak sekarang rata-rata bongsor ya... Hehe...
DeleteIya, biar tau akibat dari yang dia lakukan.