Karena saat event itu, mood baca saya lagi bener-bener anjlog apalagi untuk buku berbahasa Inggris, jadinya yang kebeli yaaaaa buku untuk anak-anak.
Karena saya belum pernah merasakan hebohnya event tersebut, jadinya saya gak membuka peluang untuk buka jasa penitipan. Lagian saya kesananya juga gak tiap hari. Eeeeeh, kok jadi ngelantur. Hahaha.
Kembali ke salah satu buku anak yang saya dapatkan. Berjudul Is That You, Wolf?
Buku dengan jumlah halaman 22 ini awalnya kurang mencuri perhatian saya. Tapi saat seorang teman titip saya buku tersebut ya wes lah saya ambil. Jadi awalnya malah nggak kepikir belikan anak-anak buku ini. Sampai rumah, saya buka segelnya dan ternyata baguuuus. Bingung kaaaan. Jadinya titip deh ke temen buat gantiin titipan temen. #mbulet ya!
Buat saya buku wolf ini, juara! Di beberapa halamannya ada secret pocket, dimana anak-anak diminta untuk memasukkan tangannya. Dalam secret pocket itu ada berbagai macam tekstur yang bisa dirasakan. Halus seperti bulu srigala, kasar seperti kaki srigala dan lain-lain.
Sedang di akhir halaman ada pop up-nya. Pop up kepala srigala.
Jadi ceritanyaaaa... Seekor anak babi merasa ada srigala yang mengintai. Dan dia memeriksa kesegala penjuru pertanian. Mulai kandang domba, kandangnya sendiri, kandang ayam hingga di danau tempat para bebek berkumpul. Tapi... ternyata tidak ada srigala di semua tempat itu, seperti yang diyakini oleh penghuni kandang yang lain. Namuuuun... ketika babi kecil ini bermain dengan teman-temannya, ada yang mengawasi dibalik lubang dalam pohon. Is that you, wolf???
Ceritanya mungkin simple saja, tapi ya itu membuat penasaran anak-anak. Melatih sensorik juga ketika mereka memasukkan jarinya kedalam secret pockets. Awal-awalnya tiap hari saya diminta untuk membaca buku ini, dalam bahasa Indonesia tentunya. Sehari bisa sampai 2x bahkan lebih.
Tapi, tentu bukan cuma itu yang saya suka. Saya bisa memanfaatkan buku ini, mengenalkan bahasa Inggris pada mereka. Wolf itu Srigala, piglet itu anak babi, farm itu pertanian dan macam-macam. Nama hewan tentu mereka cepat ingat, sambil saya tunjukkan gimana penulisannya.
Dan satu lagi, dengan buku ini anak kedua saya, si cewek kriwul jadi makin kelihatan suka mendongengnya. Yup, terkadang ketika saya menolak membacakan dia akhirnya membuka-buka sendiri buku ini. Memposisikan dirinya sepertinya dalam memegang buku ini, dan mulai mendongeng dengan kata-katanya sendiri. Ada bagian yang sepertinya dia plek ketiplek tiru karena hafal betul ucapan saya, ada bagaian yang dia mengarang indah.
wahhh jadi penasaran sama bukunya :D kunjungan perdana nih :D
ReplyDeleteanak-anak jg suka ya dengan bacaan nge, iyas masih enggak fokus kalau dibacain cerita jd belum byk buku cerita :D
ReplyDeletebukunya nagus buat anak-anak, buat orang dewasa juga ..:)
ReplyDeletePas ngga dibacain di bocah malah baca sndiri yaa. Hihi..aku klo udah ngantuk. Ceritain nya cuma singkat2 huhu
ReplyDeleteWah kalo aku masih seneng versi terjemahan jew huhu
ReplyDelete