Ngajari mereka hal-hal yang mungkin buat kita sepele tapi tidak tentunya buat mereka, dan itu jadi tantangan tersendiri buat emaknya. Salah satunya adalah dalam urusan pinjam meminjam.
Mengajarkan seorang anak untuk mau berbagi, salah satu caranya dengan cara meminjamkan mainannya. Beruntung buat saya anak-anak memiliki usia yang tak jauh berbeda, jadi penerapan ajaran nggak perlu jauh-jauh atau menunggu saat bersama dengan sepupu atau teman.
Saya yang sengaja membelikan hampir segala sesuatu kalau bisa hanya satu, bukan maksud pelit tapi ini salah satu awal untuk mengenalkan mereka tentang berbagi dan saling pinjam meminjam. Konsep, bilang dulu sebelum meminjam agak susah karena beberapa hal pastinya menjadi milik bersama, tetapi ini bisa diterapkan dengan cara, siapa yang mengambil dulu saat akan main maka untuk sementara itu jadi haknya. Jika mau ikut menggunakan, ya harus bilang pinjam sama yang ambil duluan. Kecuali kalau mainan tersebut sudah tidak digunakan.
Anak-anak sudah mulai biasa bilang pinjam. Yang lucunya, selama ini biasanya mereka jarang saling pinjam dan kalaupun terjadi biasanya yang pegang awal sudah bosan jadi ya langsung di kasih.
Kemarin saat masa paud tahun 2015-2016 berakhir, semua buku anak-anak selama paud diberikan. Dan ternyata buku adik dan masny berbeda walau mereka masuk dikelas yang sama. Adik diberikan buku yang memang seharusnya dia terima sih karena dia maunya masuk dikelas yang sama dengan masnya ya sudah...
Nah karena buku yang berbeda ini jadinya mulai saling tertarik dengan buku yang bukan miliknya. Mas nggak dapet buku hijaiyah, sedang adik dapat. Nah, mas walau sudah bisa tapi sepertinya pengen tau, akhirnya mas pinjam buku adik. Dan adik nggak mau ngasih. Masnya ngotot, setengah mau merebut.
Saya tanya, kenapa kok ribut-ribut.
Adik : Ini loh buku adik.
Mas : Mas loh mau pinjam, mas udah bilang pinjam bu.
Adik : Tapi ini punya adik.
Mas : Pinjem adiiiik.
Saya : Mas, tunggu donk. Kalau mau pinjam ya tunggu adik kasih pinjam, jangan ngerebut.
Keduanya masih memegang buku yang sama.
Saya : Adik, mas boleh pinjem bukunya nggak?
Adik : Emoh.
Saya : Ya sudah mas, nanti aja pinjamnya. Adik masih pengen pegang bukunya.
Mas : Pinjem bu.
Saya : Ya kalau pinjam gak boleh maksa, tunggu dikasih yang punya ya.
Adik : Ini mas *sodorin buku*
Saya : Nah gitu, pinter. Berbagi ya dek. Mas juga tunggu, jangan ngerebut.
Apa bisa selalu semudah itu? Tentu tidaaaaak hahaha, kalau ada yang gak sabaran endingnya mecucu marah. Tapi ya kasih penjelasan aja pelan-pelan. Sekarang selain konsep berbagi, saya mulai ajarkan untuk mempertahankan miliknya karena juga menyangkut supaya tidak selalu mengingini milik orang lain. Hehehe.
Kadang punya orang terlihat lebih menarik kan, jadinya agak lupa dengan apa yang dimiliki.
Anak-anak sudah mulai biasa bilang pinjam. Yang lucunya, selama ini biasanya mereka jarang saling pinjam dan kalaupun terjadi biasanya yang pegang awal sudah bosan jadi ya langsung di kasih.
Kemarin saat masa paud tahun 2015-2016 berakhir, semua buku anak-anak selama paud diberikan. Dan ternyata buku adik dan masny berbeda walau mereka masuk dikelas yang sama. Adik diberikan buku yang memang seharusnya dia terima sih karena dia maunya masuk dikelas yang sama dengan masnya ya sudah...
Nah karena buku yang berbeda ini jadinya mulai saling tertarik dengan buku yang bukan miliknya. Mas nggak dapet buku hijaiyah, sedang adik dapat. Nah, mas walau sudah bisa tapi sepertinya pengen tau, akhirnya mas pinjam buku adik. Dan adik nggak mau ngasih. Masnya ngotot, setengah mau merebut.
Saya tanya, kenapa kok ribut-ribut.
Adik : Ini loh buku adik.
Mas : Mas loh mau pinjam, mas udah bilang pinjam bu.
Adik : Tapi ini punya adik.
Mas : Pinjem adiiiik.
Saya : Mas, tunggu donk. Kalau mau pinjam ya tunggu adik kasih pinjam, jangan ngerebut.
Keduanya masih memegang buku yang sama.
Saya : Adik, mas boleh pinjem bukunya nggak?
Adik : Emoh.
Saya : Ya sudah mas, nanti aja pinjamnya. Adik masih pengen pegang bukunya.
Mas : Pinjem bu.
Saya : Ya kalau pinjam gak boleh maksa, tunggu dikasih yang punya ya.
Adik : Ini mas *sodorin buku*
Saya : Nah gitu, pinter. Berbagi ya dek. Mas juga tunggu, jangan ngerebut.
Apa bisa selalu semudah itu? Tentu tidaaaaak hahaha, kalau ada yang gak sabaran endingnya mecucu marah. Tapi ya kasih penjelasan aja pelan-pelan. Sekarang selain konsep berbagi, saya mulai ajarkan untuk mempertahankan miliknya karena juga menyangkut supaya tidak selalu mengingini milik orang lain. Hehehe.
Kadang punya orang terlihat lebih menarik kan, jadinya agak lupa dengan apa yang dimiliki.
anak-anak saya aja sampe sekarang masih suka berebut. Tapi memang harus selalu diingatkan :)
ReplyDeleteYa, walau mngkin anak-anak sudah mulai mengerti tapi tetap saja pasti ada saatnya mereka rebutan hahaha. Selalu mengingatkan itu pasti.
DeleteAdiknya kayak aku pas masi bocil mb wakakkaka
ReplyDeleteLucu bayanginnya
Sek sek... Aku tak bayangin dulu ya... Hahahaha...
Deleteadik kakak tu kalau ngga berebut kurang sreg mbak.. mungkin itu cara mereka menyatakan kalo mereka saling sayang
ReplyDeleteHahaha, iya... Itu sudah seakan jadi hal yang biasa ya...
Deleteaku masih rebutan itu kapan ya lupa hahaha pas SD masih keknya sih
ReplyDeletembake, the conjuring 1 aku baru nonton filenya. males ngulas wakakka habis gambarnya kan males2in gituh. bagus, cuma nyi pelet ruins anything
Aku jadi penasaran pengen nonton lagi... Entah kenapa kok ingatan agak ketuker sama insidious...
Deleteeverything masute :p
ReplyDeletewaaaaaaaaaaaaaaa cara ngajarin berbagi yang ga terpikir olehh sayaa.. hahahah bagus bagus.. jadi mikir jangan-jangan dulu kaos kaki saya cuma sebelah karena ini XD bwahwhawhahw
ReplyDeleteHahahaha, ya untuk hal spt kaos kaki gak mngkin beli cman 1 lah... 😆😆
Delete