Setelah memiliki duo krucils, waktu untuk bisa pulang ke Malang rasanya sudah tidak bisa sesering dulu. Saat masih hanya ada Ziandra, pulang ke Malang bisa dijadwalkan mungkin dua atau tiga bulan satu kali, namun sejak ada Zianka rasanya agak susah. Bukan berarti Zianka menghambat, tetapi saat hanya ada Ziandra saya masih berani naik kereta berdua Ziandra ke Malang di hari Rabu atau Kamis, sedang ayahnya menyusul saat hari Sabtunya dan pulang sama-sama di hari Minggu.
Kamis, 12 Februari kemarin ayah akhirnya bisa cuti dan kita berangkat ke Malang sampai dengan hari Minggu. Plan ke Malang sudah awalnya direncanakan sejak Desember, tetapi selalu tertunda. Alhamdulillah, walau tertunda tetap bisa pulang ke Malang juga.
Kalau sudah bicara mau kemana aja di Malang, waaaaaah jawabannya sudah bejibun dengan berbagai angan deh.
Mengunjungi saudara, mampir ke tempat makan A, B, C, D waaaaaah pokok buanyak deh yang dipingin. Saya dari lahir dan besar di Malang, otomatis banyak tempat kenangan di Malang dan tentunya juga banyak tempat baru yang saya nggak pernah tau yang didirikan sejak saya mulai menikah dan pindah ke Surabaya.
Tapi, waktunya apa cukup?
Nah ini masalahnya. Bawa duo krucil tentunya nggak bisa eksplore sampe badan keok kan, harus kenyamanan mereka yang utama.
Endingnya, ya kita, emak bapaknya harus buat prioritas mana yang mau kita kunjungi. Nggak bisa satu harian di laur rumah menclok sana menclok sini.
Prioritas utama tentunya kunjungi mami-papi, kakak yang tinggal di Sawojajar. Dan kalau sudah di rumah mereka tentu nggak cukup waktu hanya satu atau dua jam, banyak cerita kan yang pengen dibagi.
Akhirnya kita putuskan, kamis begitu datang kami langsung ke rumah mami-papi. Kemudian langsung ke tempat kakak di Dieng menaruh barang dan langsung istirahat. Besok Jum'at-nya kami kembali ke mami-papi, sekalian ayah pengen beli bakso di deket rumah mami-papi yang udah jadi incerannya saban ke Malang.
Awalnya, lepas jum'atan kami janjian dengan seorang teman, Farah, untuk ketemuan di MATOS. Tapi akhirnya urung ketemuan di MATOS, alhamdulillah bisa ketemuan di rumah mami-papi. Enak wes, nggak perlu nyari tempat nongkrong, bisa duduk dan ngobrol santai sambil menikamti bakso. Siangnya, setelah Farah pulang kami lanjut main ke rumah saudara yang ada di sawojajar. Sampai sore main di sana, anak-anak juga seneng walau mereka lebih banyak asyik nonton TV sih hahahaha.
Saya sudah mikir, alhamdulillah sudah bisa berkunjung ke rumah saudara juga bertemu dengan sahabat. Jadi mungkin besok, hari sabtu, kami bisa jalan-jalan. Namun saya ingat, ada beberapa teman kuliah yang berdomisili di Malang. Saya coba hubungi mereka, dan ada 1 teman yang akhirnya memberikan balasan. Dan kamipun berencana mengunjunginya di hari sabtu.
Walau sempat mikir, wah...nggak jadi jalan-jalan deh. Tapi kemudian pikiran saya berubah. Halah, kalau ke Mall aja kan surabaya juga banyak, tempat makan bisa dikunjungi kapan-kapan lagi kalau ke Malang. Sedang kalau teman atau sahabat belum tentu bisa membuat janji dengan mudah lain hari saat kami ke Malang lagi. Akhirnya, jalan-jalan dibatalkan, hari santu setelah belikan sarapan untuk mami-papi kami ke rumah teman. Aaaaak, seru ngobrol ngalor ngidul sambil duduk santai menikamti teh hangat dan jajanan.
Karena kami sudah janji pada Ziandra belikan dia tas baru di Malang, sepulang dari rumah teman kami putuskan belok sebentar ke Royal ATK yang kata Farah barangnya muraaaah. Alhamdulillah mas Ziandra dapet tas-nya. Dan kita langsung ke Waroeng Steak and Shake, tempat yang udah jadi inceran saya hahahahaha.
Dan saat saya menulis cerita ini (14 Feb, jam 17.00) duo krucils sedang tidur lelap, dan ayah sedang asyik main game. Hahahahaha.
Nggak nge-mall nggak masalah, ketemu saudara dan sahabat mah jauh lebih seruuuuu. Dan yak, kalau udah seru gitu lupa buat foto deh hahahahaha.
No comments:
Post a Comment